Savanna merupakan tipe ekosistem yang mendominasi di Taman Nasional Tambora. Kurang lebih 60 % kawasan tambora terdiri dari savanna. Savana adalah tipe ekosistem di dataran rendah, atau dataran tinggi, dimana komunitasnya terdiri dari beberapa pohon yang tersebar tidak merata dan lapisan bawahnya didominasi oleh suku rumput-rumputan. Formasi ini sangat umum dijumpai di wilayah yang sangat kering di Nusa Tenggara.
Savana dikenal dalam tiga kategori mengenai asal usul savana (Scheiter, 2008, Murphy, 2008, Ford, 2010). Pertama adalah Climatic savanna yaitu adalah istilah yang digunakan untuk menyebut savana yang terbentuk karena hasil dari kondisi iklim. Kedua adalah Edaphic savanna, yaitu savana yang penyebab utama terbentuknya adalah karena perbedaan kondisi tanah. Yang ketiga adalah Derrived savanna adalah savana yang terbentuk secara tidak alami karena akibat forest clearing oleh manusia. Untuk kepentingan makalah ini, kita membagi menjadi dua saja yaitu savana alami dan savana yang terbentuk tidak secara alami namun karena faktor anthropogenic baik akibat pembakaran/kebakaran, penggembalaan atau sebab dari aktivitas manusia lainnya. Savanna yang terdapat di dorocanga merupakan perpaduan antara masing-masing kategori tersebut.
Kondisi iklim yang sangat kering di wilayah tambora sisi timur membuat tanaman susah untuk tumbuh. Beberapa tumbuhan berkayu yang dominan pada savanna di dataran rendah adalah Bidara (Ziziphus mauritiana). Tumbuhan ini terlihat menonjol dengan tajuk membulat di tengah gersangnya savanna. Tanah yang kering dan gersang pada sisi timur tambora kemungkinan berasal dari letusan tambora pada thaun 1918. Laporan penelitian sebelumnya yang menyebutkan adanya hutan lebat dibagian lereng sebelah barat hanya empat tahun setelah letusan (1819), pada awalnya menimbulkan asumsi bahwa material hasil erupsi yang terjadi pada tahun 1815 terutama aliran piroklastika diletuskan dengan arah timur sampai selatan (directedblast) (BTNT, 2017) .
Pada daerah dataran tinggi, ekosistem savnna di dominasi oleh rerumputan. Pada beberapa titik hampir tidak dijumpai pohon yang tumbuh. Savanna ini biasanya di jumpai pada ketinggian 1.000-2.500 mdpl. Vegetasi biasanya dijumpai pada cekungan atau lembah-lembah saja. Pada titik tertinggi di ketinggian dia atas 1.500 mdpl juga dijumpai tumbuhan Cemara Gunung (Casuarina junghuniana). Cemara gunung biasanya tumbuh mengelompok pada cekungan atau lembahan diantara savanna di daerah dataran tinggi.
Selain faktor iklim dan kondisi tanah, faktor gangguan manusia juga dapat menjadi penentu keberadaan savanna di Tambora. Kebakaran dan pembakaran yang terus terulang menjadi faktor yang menjadikan savanna tetap ada. Bahkan beberapa hutan kering yang sebelumnya sudah banyak di tumbuhi tanaman keras dengan kebakaran yang berulang membuat wilayah tersebut menjadi savanna. Savanna yang ada di Tambora memiliki peranan penting untuk kelangsungan satwa liar di tambora, terutama Rusa Timor (Rusa timorensis). Keberadaanya perlu terus di pantau dan diperhatikan, agar eksistensinya memberi manfaat dalam kelestarian satwa liar di Taman Nasional Tambora.
Leave a Reply