Ekosistem

Ekosistem di Taman Nasional Tambora terbagi menjadi ekosistem hutan dataran rendah, ekosistem hutan pegunungan dan ekosistem savana. Tumbuhan hidup dalam hutan musim, hutan hujan tropis dan hutan savana. Tumbuhan yang tumbuh subur di dalam wilayahnya antara lain Lepidagathis eucephala, Achyranthes bidentata, Colocasia gigantea, dan Dichrocephala chrysanthemifolia. Di dalam Taman Nasional Tambora terdapat primata, reptil, mamalia, hingga burung. Jenis burung endemiknya yaitu kakatua kecil jambul kuning. Spesies burung yang telah diketahui sedikitnya 43 jenis. Ekosistem yang beragam menjadi Taman Nasional Gunung Tambora menjadi kawasan pariwisata alam. Taman nasional ini juga dijadikan sebagai tempat wisata geologi yang mengenalkan sejarah letusan Gunung Tambora.

Kawasan Taman Nasional Tambora juga dihuni oleh satwa yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi. Jenis burung yang dapat ditemukan adalah kakatua kecil jambul kuning, nuri kepala merah, kirik-kirik australia, ayam hutan hijau, srigunting, bentet kelabu, punglor kepala hitam, isap madu australia, isap madu topi sisik, alap-alap layang, dan elang bondol. Beberapa jenis mamalia yang dapat ditemui adalah rusa timor. kera abu-abu, dan babi hutan. Terdapat pula jenis reptil seperti biawak dan ular piton. Bagian dari ekosistem yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat adalah lebah madu yang diambil madu dari sarangnya.

Taman Nasional Gunung Tambora) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Taman Nasional ini secara administratif termasuk dalam Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Penunjukan kawasan Taman Nasional Tambora dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 111/MenLHK-II/2015 tanggal 7 April 2015. Taman nasional ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 April 2015, bertepatan dengan peringatan 200 tahun letusan besar Gunung Tambora pada 11 April 1815.

Buka Whatsapp
Butuh bantuan?
Admin Tambora
Hello! Apa yang bisa kami bantu kak?